Selasa, 10 September 2013

Penulis Alkitab dan Keunikan Alkitab



Penulis Alkitab dan Keunikan Alkitab
oleh: Yusup Rogo Yuono, M.Th

Ditulis oleh 40 penulis
Alkitab adalah salah satu Buku, tetapi juga terdiri dari banyak buku yang ditulis oleh sekurang-kurangnya 40 penulis yang berbeda-beda.
Menarik untuk diperhatikan berbagai latar belakang pekerjaan penulis-penulis yang dapat diketahui yaitu:
Dua penulis adalah Raja - Daud dan Salomo
Dua penulis adalah Imam - Yeremia dan Yehezkiel
Lukas seorang Dokter
Dua penulis adalah Nelayan - Petrus dan Yohanes
Dua penulis adalah Gembala - Musa dan Amos
Paulus seorang Farisi dan Theolog
Daniel seorang Negarawan
Matius seorang Pemungut Cukai
Yosua seorang Tentara
Ezra seorang Ahli Kitab
Nehemia seorang Juru Minuman[1]
Catatan:
Dengan melihat berbagai latar belakang penulis alkitab, apa yang dapat direfleksikan?
a.    Tuhan memakai siapapun, tidak peduli profesinya
b.    Masa lalu kita penting (matius à satu-satunya penulis injil yang menulis tentang keuangan dalam porsi yang lengkap, karena dia pernah menjabat sebagai pemungut cukai)
Simulasi: anak-anak disuruh membuat karya tulis dan dipisah2 tidak boleh berdua, dengan topik yang bebas. Dan hasilnya pasti tidak nyambung.. durasi 30 menit dan setelah itu kumpul kembali. Dan di share kan. Pasti hasilnya tidak nyambung antara satu dengan yang lain. Padahal mereka hidup di hari yang sama. Apalagi mereka yang hidup di jaman yang berbeda.

Para penulis Kitab Suci ini hampir-hampir tidak mempunyai kesamaan. Hanya ada satu jawaban yang memuaskan. Dengan menggunakan kecakapan orang-orang ini, atau mengatasi ketidakmampuan mereka, Allah berbicara melalui mereka, dan menyebabkan mereka dapat menulis Kitab Suci itu sesuai dengan rencana-Nya yang ilahi[2].
Walaupun demikian, asal-mula yang berbeda-beda ini kelihatannya tidak membuat perbedaan sedikit pun pada berita-berita yang dituliskan. Setiap bagian sesuai pada tempatnya. Setiap bagian memberi sokongan pada keharmonisan Kitab ini secara keseluruhan.
Ilustrasi:
Untuk melihat pentingnya argumentasi ini, marilah kita ambil satu contoh. Misalnya, Anda sedang berusaha membuat satu buku yang terdiri dari bermacam-macam buku kesusastraan yang ditulis sejak abad pertama, pada masa agama Kristen baru berkembang. Ambillah bahan-bahan Anda dari: tulisan-tulisan papirus kuno, karya-karya pujangga Mesir kuno, karangan-karangan para ahli filsafat, buku-buku tentang kebijaksanaan kuno dari Timur atau buku apa saja yang Anda pilih. Dari setiap abad, ambillah beberapa jenis buku. Pilihlah bahan-bahan yang mewakili golongan dari pelbagai lapisan masyarakat: pedagang, buruh, pendeta, dan petani. Kumpulkan semuanya dan jilidlah menjadi satu buku. Sekarang, buku apa yang akan Anda peroleh? Bukankah itu suatu buku yang isinya sangat menggelikan, bertentangan, dan campur aduk?

Ditulis dalam tiga benua
Tempat penulisannya juga beragam, alkitab ditulis di tiga benua. Eropa, Asia dan Afrika. Paulus menulis di penjara Roma dan di Korintus, keudanya ada di Eropa. Yeremia dan mungkin Musa menulis di Mesir, di Afrika. Kebanyakan kitab lain ditulis di Asia[3].

Mempunyai daya tarik universal
Semua penulis, terkecuali Lukas, adalah orang-orang Israel/Yahudi dan menulis dalam konteks agama Yahudi atau Kristen. Namun kata-kata yang mereka tulis mempunyai daya tarik universal bagi semua bangsa di seluruh dunia.

Alkitab itu ditulis pada waktu dan keadaan yang berbeda-beda.
Musa menulis 5 buku pertama dari Perjanjian Lama (Pentateuch), ketika ia berada sendirian di padang gurun. Yeremia menulis dalam sebuah penjara bawah tanah yang lembab. Mazmur-mazmur indah dari Daud pasti ditulis di lereng bukit, sementara ia mengembalakan domba-dombanya; yang lainnya menulis pada waktu berperang. Paulus menulis banyak suratnya ketika ia dipenjarakan. Dokter Lukas kelihatannya menulis dalam semacam buku catatan harian. Yohanes, murid yang dikasihi Yesus, menulis di Pulau Patmos yang berbatu-batu.

Waktu-waktunya juga berbeda-beda. Beberapa ditulis pada suasana berbahaya, beberapa ditulis dalam keadaan yang damai. Pada jaman Daud menulis, ada banyak peperangan. Salomo menulis pada pemerintahannya yang damai. Banyak nabi menulis dalam keadaan sedih dan putus-asa. Tetapi tidak satu pun dari keadaan-keadaan ini yang mengurangi kesatuan dari Kitab ini. Hanya ada satu sistem doktrin, satu jalan keselamatan, dan satu hukum iman. Allah telah mengambil benang-benang waktu dan keadaan yang berbeda-beda itu, dan dengan cakap menenunnya menjadi sebuah permadani kebenaran demi pertumbuhan iman kita.

Kitab yang tidak diketahui penulisnya
Dari keenampuluh enam buku di Alkitab, yang 55 dikenal baik penulisnya di sejarah dan tradisi. Yang 11 buku para penulisnya tidak diketahui adalah Hakim-hakim, Rut, 1 & 2 Samuel, 1 & 2 Raja-raja, 1 & 2 Tawarikh, Ester, Ayub dan Ibrani. Beberapa buku seperti Kejadian, Hakim-hakim, 1 & 2 Raja-raja dan 1 & 2 Tawarikh meliputi masa yang panjang dalam sejarah sehingga merupakan kemungkinan bahwa buku-buku ini berupa kumpulan catatan-catatan kuno yang digabungkan dan diedit oleh beberapa orang yang dipilih Allah, yaitu yang ada di akhir periode waktu yang dilukiskan di buku tersebut. Sebagai contoh, Musa mungkin merupakan pengumpul sumber-sumber yang menjadi buku kejadian. Mazmur dan Amsal adalah buku-buku yang ditulis oleh lebih dari seorang. Judul-judul yang ada pada sejumlah Mazmur menyarankan ada sekitar 7 penulis yang berbeda-beda. Sebagai penulis Amsal adalah Salomo, Agur ( 30:1 ) dan raja Lemuel ( 31:1 )

Ditulis dalam 1500 tahun
Dalam periode tak kurang dari 1500 tahun, kebanyakan dari mereka tak pernah saling mengenal. Namun Alkitab adalah satu kesatuan yang kesinambungannya demikian jelas dan dapat saja dipikirkan seolah-olah buku itu hanya punya seorang penulis, yaitu Allah sendiri. Inti pengajarannya hanya satu, isinya saling berpautan, berkembang menjadi satu kebenaran.
Penulis pertama kitab-kitab Perjanjian Lama adalah Musa yang hidup pada sekitar tahun 1500 S.M. Sedangkan Yohanes adalah penulis terakhir bagian dari Kitab Perjanjian Baru (Injil Yohanes, surat-surat kiriman Yohanes dan surat Wahyu)[4].

Kemalasan orang yahudi menulis
Bangsa Yahudi itu bukanlah orang-orang yang suka mengarang. Proses pendidikan mereka terjadi hampir semata-mata secara lisan. Bahkan sekarang pun penekanan lebih diberikan pada hafalan. Namun dengan mengatasi semua kesulitan ini Allah telah membuat 39 buku dari Perjanjian Lama melalui pengarang Yahudi. Dan kemudian, pada jaman Perjanjian Baru, tidak ada seorangpun yang berani menambah atau mengurangi isi Perjanjian Lama. Tentu saja para murid pun tidak berani melakukan hal ini. Tetapi Roh Kudus bekerja lagi dalam orang-orang yang terpilih, dan walaupun mereka tidak biasa menulis, mereka menjadi penulis-penulis dalam kitab Perjanjian Baru. Sungguh benar bahwa jalan Tuhan bukanlah jalan manusia[5].
Kemudian terjadilah ... satu Kitab. Karangannya sama sekali tidak dapat diterangkan secara manusiawi. Sungguh suatu keajaiban karya sastra dalam proses pembuatannya. Tetapi apabila Anda ingat, bahwa hal ini dilakukan dalam perbuatan dan kebenaran firman Allah, maka segala hal yang aneh dan segala pertentangan, hilang dengan sendirinya.

Ilustrasi
Dalam orkes simponi kita tidak mempertanyakan bagaimana para pemain musik itu bermain dengan harmonis yang indah dan bukan dengan suara sumbang. Kita tahu betul, bahwa sebelum simponi itu terjadi, ada peranan penggubah lagu yang telah merancang setiap bagian dari musik itu dengan hati-hati dan penuh kecakapan. Demikian juga dengan Alkitab. Allah adalah Penggubah yang Maha Besar dari Kitab Suci ini. Di dalam kurunnya waktu, Ia telah menggubah suatu simponi yang agung. Setiap pengarang melakukan bagiannya sendiri-sendiri. Dan sementara masing-masing menulis buku-Nya, karya sastra yang agung sepanjang abad dihasilkan[6].






[1] Internet. www. gpdiworld.us/isi/doktrin/bibliologi. Diakses pada tanggal 7 juni
[2] www.pemudakristen.com/artikel/alkitab_isinya_yang_mengherankan.Diakses pada tanggal 7 juni
[3] Paul Enns. The hand book of theology. Malang : SAAT. 2006
[5] William W. Orr, 10 Alasan Mengapa Saya Percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah,  Yayasan Kalam Hidup
[6] www.pemudakristen.com/artikel/alkitab_isinya_yang_mengherankan.Diakses pada tanggal 7 juni