Penulis Alkitab dan Keunikan Alkitab
oleh: Yusup Rogo Yuono, M.Th
Ditulis oleh 40 penulis
Alkitab
adalah salah satu Buku, tetapi juga terdiri dari banyak buku yang ditulis oleh
sekurang-kurangnya 40 penulis yang berbeda-beda.
Menarik untuk diperhatikan berbagai latar
belakang pekerjaan penulis-penulis yang dapat diketahui yaitu:
Dua penulis adalah
Raja - Daud dan Salomo
Dua penulis adalah
Imam - Yeremia dan Yehezkiel
Lukas seorang
Dokter
Dua penulis adalah
Nelayan - Petrus dan Yohanes
Dua penulis adalah
Gembala - Musa dan Amos
Paulus seorang
Farisi dan Theolog
Daniel seorang
Negarawan
Matius seorang
Pemungut Cukai
Yosua seorang
Tentara
Ezra seorang Ahli
Kitab
Nehemia seorang
Juru Minuman[1]
Catatan:
Dengan melihat berbagai latar belakang penulis alkitab, apa
yang dapat direfleksikan?
a.
Tuhan memakai siapapun,
tidak peduli profesinya
b.
Masa lalu kita penting
(matius à satu-satunya penulis injil yang
menulis tentang keuangan dalam porsi yang lengkap, karena dia pernah menjabat
sebagai pemungut cukai)
Simulasi: anak-anak disuruh
membuat karya tulis dan dipisah2 tidak boleh berdua, dengan topik yang bebas.
Dan hasilnya pasti tidak nyambung.. durasi 30 menit dan setelah itu kumpul
kembali. Dan di share kan. Pasti hasilnya tidak nyambung antara satu dengan
yang lain. Padahal mereka hidup di hari yang sama. Apalagi mereka yang hidup di
jaman yang berbeda.
Para penulis Kitab
Suci ini hampir-hampir tidak mempunyai kesamaan. Hanya ada satu jawaban yang
memuaskan. Dengan menggunakan kecakapan orang-orang ini, atau mengatasi
ketidakmampuan mereka, Allah berbicara melalui mereka, dan menyebabkan mereka
dapat menulis Kitab Suci itu sesuai dengan rencana-Nya yang ilahi[2].
Walaupun demikian, asal-mula yang
berbeda-beda ini kelihatannya tidak membuat perbedaan sedikit pun pada
berita-berita yang dituliskan. Setiap bagian sesuai pada tempatnya. Setiap
bagian memberi sokongan pada keharmonisan Kitab ini secara keseluruhan.
Ilustrasi:
Untuk melihat pentingnya argumentasi ini, marilah kita ambil
satu contoh. Misalnya, Anda sedang berusaha membuat satu buku yang terdiri dari
bermacam-macam buku kesusastraan yang ditulis sejak abad pertama, pada masa
agama Kristen baru berkembang. Ambillah bahan-bahan Anda dari: tulisan-tulisan
papirus kuno, karya-karya pujangga Mesir kuno, karangan-karangan para ahli
filsafat, buku-buku tentang kebijaksanaan kuno dari Timur atau buku apa saja
yang Anda pilih. Dari setiap abad, ambillah beberapa jenis buku. Pilihlah
bahan-bahan yang mewakili golongan dari pelbagai lapisan masyarakat: pedagang,
buruh, pendeta, dan petani. Kumpulkan semuanya dan jilidlah menjadi satu buku.
Sekarang, buku apa yang akan Anda peroleh? Bukankah itu suatu buku yang isinya
sangat menggelikan, bertentangan, dan campur aduk?
Ditulis
dalam tiga benua
Tempat penulisannya
juga beragam, alkitab ditulis di tiga benua. Eropa, Asia dan Afrika. Paulus
menulis di penjara Roma dan di Korintus, keudanya ada di Eropa. Yeremia dan
mungkin Musa menulis di Mesir, di Afrika. Kebanyakan kitab lain ditulis di Asia[3].
Mempunyai
daya tarik universal
Semua penulis,
terkecuali Lukas, adalah orang-orang Israel/Yahudi dan menulis dalam konteks
agama Yahudi atau Kristen. Namun kata-kata yang mereka tulis mempunyai daya
tarik universal bagi semua bangsa di seluruh dunia.
Alkitab
itu ditulis pada waktu dan keadaan yang berbeda-beda.
Musa menulis 5 buku
pertama dari Perjanjian Lama (Pentateuch), ketika ia berada sendirian di padang
gurun. Yeremia menulis dalam sebuah penjara bawah tanah yang lembab.
Mazmur-mazmur indah dari Daud pasti ditulis di lereng bukit, sementara ia
mengembalakan domba-dombanya; yang lainnya menulis pada waktu berperang. Paulus
menulis banyak suratnya ketika ia dipenjarakan. Dokter Lukas kelihatannya
menulis dalam semacam buku catatan harian. Yohanes, murid yang dikasihi Yesus,
menulis di Pulau Patmos yang berbatu-batu.
Waktu-waktunya juga
berbeda-beda. Beberapa ditulis pada suasana berbahaya, beberapa ditulis dalam
keadaan yang damai. Pada jaman Daud menulis, ada banyak peperangan. Salomo
menulis pada pemerintahannya yang damai. Banyak nabi menulis dalam keadaan
sedih dan putus-asa. Tetapi tidak satu pun dari keadaan-keadaan ini yang
mengurangi kesatuan dari Kitab ini. Hanya ada satu sistem doktrin, satu jalan
keselamatan, dan satu hukum iman. Allah telah mengambil benang-benang waktu dan
keadaan yang berbeda-beda itu, dan dengan cakap menenunnya menjadi sebuah
permadani kebenaran demi pertumbuhan iman kita.
Kitab
yang tidak diketahui penulisnya
Dari keenampuluh enam buku di Alkitab, yang
55 dikenal baik penulisnya di sejarah dan tradisi. Yang 11 buku para penulisnya
tidak diketahui adalah Hakim-hakim, Rut, 1 & 2 Samuel, 1 & 2 Raja-raja,
1 & 2 Tawarikh, Ester, Ayub dan Ibrani. Beberapa buku seperti Kejadian,
Hakim-hakim, 1 & 2 Raja-raja dan 1 & 2 Tawarikh meliputi masa yang
panjang dalam sejarah sehingga merupakan kemungkinan bahwa buku-buku ini berupa
kumpulan catatan-catatan kuno yang digabungkan dan diedit oleh beberapa orang
yang dipilih Allah, yaitu yang ada di akhir periode waktu yang dilukiskan di
buku tersebut. Sebagai contoh, Musa mungkin merupakan pengumpul sumber-sumber
yang menjadi buku kejadian. Mazmur dan Amsal adalah buku-buku yang ditulis oleh
lebih dari seorang. Judul-judul yang ada pada sejumlah Mazmur menyarankan ada
sekitar 7 penulis yang berbeda-beda. Sebagai penulis Amsal adalah Salomo, Agur (
30:1 ) dan raja Lemuel
( 31:1 )
Ditulis dalam 1500 tahun
Dalam
periode tak kurang dari 1500 tahun, kebanyakan dari mereka tak pernah saling
mengenal. Namun Alkitab adalah satu kesatuan yang kesinambungannya demikian
jelas dan dapat saja dipikirkan seolah-olah buku itu hanya punya seorang
penulis, yaitu Allah sendiri. Inti pengajarannya hanya satu, isinya saling
berpautan, berkembang menjadi satu kebenaran.
Penulis pertama kitab-kitab Perjanjian
Lama adalah Musa yang hidup pada sekitar tahun 1500 S.M. Sedangkan Yohanes
adalah penulis terakhir bagian dari Kitab Perjanjian Baru (Injil Yohanes,
surat-surat kiriman Yohanes dan surat Wahyu)[4].
Kemalasan
orang yahudi menulis
Bangsa Yahudi itu bukanlah orang-orang yang
suka mengarang. Proses pendidikan mereka terjadi hampir semata-mata secara
lisan. Bahkan sekarang pun penekanan lebih diberikan pada hafalan. Namun dengan
mengatasi semua kesulitan ini Allah telah membuat 39 buku dari Perjanjian Lama
melalui pengarang Yahudi. Dan kemudian, pada jaman Perjanjian Baru, tidak ada
seorangpun yang berani menambah atau mengurangi isi Perjanjian Lama. Tentu saja
para murid pun tidak berani melakukan hal ini. Tetapi Roh Kudus bekerja lagi
dalam orang-orang yang terpilih, dan walaupun mereka tidak biasa menulis,
mereka menjadi penulis-penulis dalam kitab Perjanjian Baru. Sungguh benar bahwa
jalan Tuhan bukanlah jalan manusia[5].
Kemudian terjadilah ... satu Kitab.
Karangannya sama sekali tidak dapat diterangkan secara manusiawi. Sungguh suatu
keajaiban karya sastra dalam proses pembuatannya. Tetapi apabila Anda ingat,
bahwa hal ini dilakukan dalam perbuatan dan kebenaran firman Allah, maka segala
hal yang aneh dan segala pertentangan, hilang dengan sendirinya.
Ilustrasi
Dalam orkes simponi kita tidak mempertanyakan bagaimana para
pemain musik itu bermain dengan harmonis yang indah dan bukan dengan suara
sumbang. Kita tahu betul, bahwa sebelum simponi itu terjadi, ada peranan
penggubah lagu yang telah merancang setiap bagian dari musik itu dengan
hati-hati dan penuh kecakapan. Demikian juga dengan Alkitab. Allah adalah
Penggubah yang Maha Besar dari Kitab Suci ini. Di dalam kurunnya waktu, Ia
telah menggubah suatu simponi yang agung. Setiap pengarang melakukan bagiannya
sendiri-sendiri. Dan sementara masing-masing menulis buku-Nya, karya sastra
yang agung sepanjang abad dihasilkan[6].
[1]
Internet. www. gpdiworld.us/isi/doktrin/bibliologi. Diakses pada tanggal 7 juni
[2] www.pemudakristen.com/artikel/alkitab_isinya_yang_mengherankan.Diakses
pada tanggal 7 juni
[3]
Paul Enns. The hand book of theology. Malang : SAAT. 2006
[4]
http://www.sarapanpagi.org/keunikan-alkitab-vt1025.html
22 februari 2013
[5] William W. Orr, 10
Alasan Mengapa Saya Percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah,
Yayasan Kalam Hidup
[6] www.pemudakristen.com/artikel/alkitab_isinya_yang_mengherankan.Diakses
pada tanggal 7 juni